Breaking News
Loading...
Sunday, 16 November 2014

Nano Kalsium dari Sisik Ikan Nila

Industri filet ikan nila telah berkembang dengan pesat sejalan dengan makin meningkatnya budidaya ikan nila. Peningkatan industri filet ini juga menghasilkan limbah. Salah satu limbah dari pengolahan filet nila yang masih terabaikan adalah sisiknya yang banyak mengandung kalsium organik yang dapat dimanfaatkan. Selama ini, kalsium biasanya diperoleh dari sumber anorganik namun dapat digantikan dengan kalsium organik yang lebih disukai karena lebih mudah beradaptasi atau diserap oleh tubuh. Inovasi ini merupakan teknologi untuk memanfaatkan kalsium dan mengolahnya menjadi nano-kalsium yang bernilai tinggi. Upaya ini tidak hanya ikut mengatasi masalah limbah yang sering mengganggu lingkungan, tetapi juga menghasilkan produk bernilai tinggi sehingga dapat meningkatkan nilai tambah ikan nila.


Perspektif
Kalsium yang banyak beredar biasanya berasal dari bahan anorganik. Pemanfaatan kalsium dari sisik ikan nila menghasilkan kalsium organik (biologis) yang lebih mudah diserap dan beradaptasi. Pemanfaatan kalisum ini dapat meningkatkan nilai tambah ikan nila, mengatasi masalah lingkungan, mengimplemetasikan konsep nir limbah dan blue economy.

Keunggulan Inovasi
  1. Inovasi ini tidak rumit, sederhana dan mudah untuk diaplikasikan
  2. Menghasilkan produk kalsium organik (biologis) dalam bentuk nano-kalsium yang bernilai tinggi
  3. Membantu mengatasi masalah limbah di unit pengolahan filet ikan nila sekaligus meningkatkan nilai tambahnya
Potensi Aplikasi
Inovasi ini dapat dimanfaatkan oleh unit pengolahan filet ikan nila yang banyak menghasilkan limbah sisik untuk menghasilkan kalsium organik dalam ukuran nano yang bernilai tinggi atau oleh usaha lain dari skala UKM hingga industri

Inovator:
Fera Roswita Dewi; Murniyati; Rosmawaty Peranginangin

Institusi:
Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Pengolahan Produk Dan Bioteknologi Kelautan Dan Perikanan
Alamat: Jl. Ks Tubun Petamburan VI, Jakarta 10260

Sumber: Buku Inovasi dan Buku Rekomendasi Teknologi Litbang KP 2013

NOTE:
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk Kelautan dan Perikanan (Research and Development Center for Marine and Fisheries Product Processing and Biotechnology, BBP4KP) is the research center belonging government to make a product from fisheries and marine material. Many research is doing there include food product and nonfood product.
The term fish processing refers to the processes associated with fish and fish products between the time fish are caught or harvested, and the time the final product is delivered to the customer. Although the term refers specifically to fish, in practice it is extended to cover any aquatic organisms harvested for commercial purposes, whether caught in wild fisheries or harvested from aquaculture or fish farming.
Fish processing can be subdivided into fish handling, which is the preliminary processing of raw fish, and the manufacture of fish products. Another natural subdivision is into primary processing involved in the filleting and freezing of fresh fish for onward distribution to fresh fish retail and catering outlets, and the secondary processing that produces chilled, frozen and canned products for the retail and catering trades.

0 komentar:

Post a Comment

 
Toggle Footer