Breaking News
Loading...
Sunday 16 November 2014

Papan Partikel Dari Limbah Rumput Laut

Industri pengolahan rumput laut, terutama pengolahan agar dari rumput laut Gracillaria atau Gellidium, merupakan salah satu industri penghasil limbah padat yang cukup besar, mencapai 70 – 85 % dari berat rumput laut yang diolah. Limbah tersebut hingga kini menjadi masalah besar karena tidak saja menjadi masalah bagi lingkungan, tetapi juga membutuhkan lahan yang luas untuk membuangnya yang seringkali lebih besar dari lahan untuk pabrik pengolahannya. Limbah padat tersebut terutama terdiri atas selulosa dan lignin yang cukup besar (45,9%), filter air diatom (3%) dan sisanya adalah air dan mineral. Dengan kandungan selulosa yang tinggi tersebut, limbah padat ini dapat dimanfaatkan untuk dijadikan produk lain, misalnya papan partikel atau papan komposit yang kuat dan kompak namun ringan. Kekuatan, kekompakan dan ketahanan papan partikel tersebut akan menjadi lebih baik jika dicampur bahan pengikat atau binder. Produk inovasi ini merupakan produk baru berupa papan partikel dari limbah padat industri pengolahan rumput laut.


PRESPEKTIF
Limbah sering diartikan sebagai barang yang merugikan dan harus dibuang. Namun, banyak limbah yang memiliki nilai tinggi jika dimanfaatkan untuk diolah menjadi produk lain. Contohnya, limbah padat dari pengolahan agar yang banyak mengandung selulosa dapat dimanfaatkan menjadi papan partikel yang lebih bermanfaat dan bernilai tinggi. Inovasi ini ikut mendorong kegiatan yang ramah lingkungan dan sekaligus mengimplementasikan konsep nir limbah (zero waste concept) yang merupakan inti ekonomi biru (blue economy).

KEUNGGULAN INOVASI
  • Produk inovasi ini kuat dan kompak, tetapi ringan, tahan terhadap rayap dan tahan air sehingga tidak mudah lepas atau terurai
  • Produk inovasi ini dapat diolah dari bahan limbah dengan cara yang tidak sulit

POTENSI APLIKASI
Produk inovasi ini dapat diproduksi oleh usaha atau industri pengolahan limbah rumput laut baik skala UKM maupun industri pengolahan rumput laut untuk memanfaatkan limbahnya agar tidak mencemari lingkungan. Produknya dapat dijadikan substitusi papan partikel kayu atau digunakan sebagai insulator.

INOVATOR
Jamal Basmal; Bakti Berlyanto Sedayu; Tri Nugroho W; Diini Fithriani

INSTITUSI
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan
Jl. KS Tubun Petamburan VI, Jakarta 10260

STATUS PATEN
Telah mendapatkan sertifikat paten

NOTE:
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk Kelautan dan Perikanan (Research and Development Center for Marine and Fisheries Product Processing and Biotechnology, BBP4KP) is the research center belonging government to make a product from fisheries and marine material. Many research is doing there include food product and nonfood product.
The term fish processing refers to the processes associated with fish and fish products between the time fish are caught or harvested, and the time the final product is delivered to the customer. Although the term refers specifically to fish, in practice it is extended to cover any aquatic organisms harvested for commercial purposes, whether caught in wild fisheries or harvested from aquaculture or fish farming.
Fish processing can be subdivided into fish handling, which is the preliminary processing of raw fish, and the manufacture of fish products. Another natural subdivision is into primary processing involved in the filleting and freezing of fresh fish for onward distribution to fresh fish retail and catering outlets, and the secondary processing that produces chilled, frozen and canned products for the retail and catering trades.

0 komentar:

Post a Comment

 
Toggle Footer